YUZU Isotonic Akmil Open 2021 baru saja digelar pada 28 Oktober sampai 7 November di Magelang, Jawa Tengah. Turnamen ini jadi angin segar sekaligus ajang unjuk gigi bagi atlet-atlet bulu tangkis nasional setelah 1,5 tahun tidak ada turnamen, tak terkecuali bagi Masita Mahmudin, salah satu atlet wanita Hi-Qua. Berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari, Masita berhasil menyabet gelar Runner Up di sektor Ganda Dewasa Putri. Pasangan ini mampu menumbangkan Elok Machsunnah/Violita Dewi di semifinal, tapi dikalahkan oleh Ni Ketut Mahadewi Istarani/Serena Kani di babak final. 

Tak cukup sampai di situ. Masita juga mengawali perjuangan wakil Merah Putih di turnamen Indonesia Masters 2021 bersama partner Ganda Campurannya, Alfian Eko Prasetyo. Masita/Alfian melawan pasangan asal Inggris Marcus Ellis/Lauren Smith, yang merupakan unggulan 4. Meskipun berakhir kalah, Masita/Alfian sempat memberikan perlawanan sengit sepanjang permainan melawan pasangan ranking 7 dunia tersebut. Hal ini membuktikan bahwa dengan permainan ketat mereka ketika melawan pemain yang memiliki peringkat jauh di atas mereka, kemampuan Masita/Alfian sangat bisa diperhitungkan untuk turnamen-turnamen berikutnya. 

Masita Mahmudin sendiri telah banyak menorehkan prestasi dalam bidang olahraga bulu tangkis sejak kecil. Kecintaannya pada bulu tangkis telah dipupuk sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar dan membawanya untuk masuk klub PB Jaya Raya di saat umurnya masih 15 tahun. Kegigihannya dalam melatih permainan yang akhirnya membawa dia pada begitu banyak pencapaian sejak tahun 2012, salah satunya membawa pulang medali perak di turnamen BWF World Junior Championship 2013 di sektor Ganda Campuran bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Dari situ, namanya semakin dikenal dan sempat digadang-gadang menjadi atlet muda yang potensial. 

Melihat kemampuan dan pencapaiannya selama ini, Masita Mahmudin jelas merupakan atlet yang memiliki potensi besar dalam olahraga bulu tangkis. Dengan kembali diadakannya turnamen-turnamen bulu tangkis, kita berharap semoga Masita dapat kembali berprestasi, baik di kejuaraan nasional maupun internasional.